Sahabat Jadi Cinta, Solusi atau Bunuh Diri?

08:08




Image by Google.com

Duniaku bukan hanya sebatas antara kau dan aku, Aku tahu itu. Sementara tali yang terhubung sangat jauh dari batas waktu yang diperkirakan perlahan-lahan akan memudar. Ketika Aku ucapkan cinta yang berlebihan. Padahal kita hanya sahabat yang lama memendam perasaan. Tunggu, apakah itu sebuah solusi atau kah bunuh diri?

Mendengar kata sahabat dan cinta. Kita langsung terarah pada seorang perempuan dan seorang lelaki. Walaupun dalam sebuah koloni persahabatan tidak hanya terjalin dua orang saja melainkan beberapa orang. Tapi yang namanya cinta hanya diperuntukkan untuk dua orang yang saling mencinta. Tentu saja, ada yang terbalas dan tidak terbalas. Rasa bahagia dan kesedihan bertumpah ruah menjadi suatu momen yang patut diingat sepanjang sejarah percintaan.

Ngomong-ngomong soal sahabat. Aku mempunyai sahabat. Entahlah Ia, yang ku anggap sebagai sahabat mengakui atau tidak. Hehehe. Perempuan dan lelaki. Terjalin sejak Sekolah Dasar sampai Kuliah dengan berbagai latar belakang sifat. Banyak suka dan duka memang menjalin persahabatan. Kalo diingat-ingat, ketika masih duduk dibangku sekolah kita hanya membahas sesuatu yang ngga penting dan masih banyak hal lucu lainnya. Terutama masalah asmara, cinta monyet lah nama lainnya. 

Ada kejadian yang masih Aku ingat sampai sekarang dengan sahabat lelakiku sebut saja Dadu. Saat itu Aku dan Dadu masih kelas 3 SMP. Sedang mengurus berkas-berkas untuk melanjutkan ke SMA. Pada malam sebelum mengurus berkas-berkas, Aku dan Dadu seperti biasa saling bertukar informasi lewat SMS. Tapi, kejailanku muncul saat tiba-tiba Aku menyinggung perasaanku pada si Dadu. Sebuah pengakuan bisa dibilang begitu. Respon Dadu? Jelas, dia marah. Keesokaan harinya, ketika seperti biasa Aku menyapa tak ada jawaban dan raut mukanya? Acuh tak acuh. Aku tahu bahwa dia benci hal kemarin malam padahal Aku sudah minta maaf. 

Semenjak kejadian penngakuan boongan itu kita semakin jauh. Tak ada SMS dan kabar. Ku kira kita sahabat? Sedih. Aku coba maklumin situasi dan si Dadu.Tapi, kalo dipikir-pikir dia egois juga. Kita udah diem-dieman dari kelas 3 SMP (akhir sekolah) sampai ketemu lagi dan ngobrol lagi waktu awal kelas 2 SMA. Gila! Permusuhan macam apa ini dengan masalah sekecil amoeba. (Hikmah dari kejadian ini, jangan sekali-kali becanda mengenai perasaan walaupun itu sahabat kita sendiri).

Oh iya, pernah tuh Aku coba ngehubungin si Dadu perkiraan akhir kelas 1 SMA. Aku mulai ngechat kan di Pesbuk. Sekedar "Say Hello" tanya kabar. Pengen nanya yang dulu-dulu soal kejailan kita di SMP asa garing keliatannya. Suasana chat an berasa hening dan kaku. Terus Aku ha ha hi hi boongan di chat doang gitu? Absurd gila. Dan pada saat itu juga guys dia melontarkan kata-kata yang ngga pernah Aku bayangin sebelumnya. Sampai sekarang masih melekat dipikiran. Apalagi kalo dibahas, bisa berantem lagi kita berdua. Kata-katanya itu begini "Kamu itu bukan sahabat saya Ndah. Kamu itu cuma parasit." Aku cuma bisa diem sebentar mandangin hape. Ini maksudnya apa. Sakit ngga? Bagi Aku sakit banget. 

Setelah kejadian yang mengerikan itu, Aku lost contact sama Dadu. Bodo amat dia mau temenan sama siapa dan gimana perlakuan temennya dia. Oh iya, kita beda sekolah pas SMA. Beda haluan dan tujuan. Walaupun sama-sama ngambil SMA bukan SMK/MA. Dari situ Aku belajar, buat ngga mainin perasaan temen sendiri apalagi yang udah kita anggap sebagai sahabat. Dikatain parasit kan sakit guys. 

Sahabat jadi cinta? Boro-boro mikir kesana. Aku lagi mentingin silaturahmi sahabat-sahabat yang udah lama ngga ketemu. Ya emang ngga bisa dipungkiri kalo jodoh ngga akan kemana. Tapi, bagi Aku sahabat jadi cinta itu ngga kayak lagunya Zigaz. Bagi Aku itu beda. Cukup menjadi sahabat dengan cinta sebagai sahabat pula. Menjadikannya sebuah perasaan yang berlebihan? Kadang ada sih yang nanya, tapi komitmen bahwa "Sebatas sahabat tidak melebihi cinta". Cinta dalam artian menjalin sebuah hubungan serius. 

Semoga bermanfaat bagi para pembaca. Mohon maaf apabila ada kesalahan. Tulisan ini berdasarkan pengalaman dan buah pikiran saya saja. Terima kasih.

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts