Simpan Boomerang-mu

07:12

Image by Endah


Tubuhku mulai menggertak rapuh.
Aku tak tau kapan akan sembuh.
Memakan atau meminum sesuatu bukan lah hal yang ampuh.
Disini, Aku hanya bisa duduk tersimpuh.

Aku hanya ingin menyediakan waktu untuk diri ku sendiri. Begitu pun juga kau. Rasanya kepala ini hampir meledak memikirkan setiap ocehan-ocehan butut mu. Aku hanya tau bahwa Aku sudah menemukan dunia ku sendiri. Jadi, buat apa kau mengganggu lagi. Aku kadang kesepian dan kadang bahagia sendirian. Tapi tak apa, itu bukan lah satu atau dua hal yang perlu Aku takutkan. Hanya saja Aku tak nyaman bila semua mulut tertuju pada objek yang itu itu saja. Bisakah kita saling memahami satu sama lain, bahwa bukan melulu tentang kebersamaan tapi kenyamanan. Aku ingin sendiri, Aku nyaman dengan hal itu. Dan yang terpenting Aku tak mau mengeluarkan bumerang ku.

Apa yang terlintas di pikirkan kalian tentang Bumerang?
Oh ya, Bumerang (boomerang) itu senjata khas suku Aborigin di Australia yang digunakan untuk berburu. Bentuknya seperti simbol ceklis namun sekarang sudah banyak dimodifikasi. Ukurannya yang ringan mudah untuk di bawa sehingga memudahkan untuk berburu. Jika senjata ini dilempar maka ia akan ditangkap lagi oleh si pelempar.

Hmmm...
Mengenai bumerang dalam kehidupan itu sendiri bagaimana diartikan?
Menurut pendapatku, bumerang itu seperti peribahasa "mulut mu adalah harimau mu". Kau tau maksud ku ke arah mana? Dalam hal ini menjaga tutur kata dan tindakan sangatlah penting untuk dilakukan. Bagaimana orang bisa men-judge seenak mereka sampai-sampai ia curhatkan ke media sosial? Apa yang salah? Apa yang telah mengganggunya? Bukan kah kita mengerti cara baik untuk melakukan hubungan yang baik pula. Mengenai tutur kata dan tindakan kalian bisa baca disini

Lalu, apa hubungan bumerang dengan hal tersebut? 
Aku akan paparkan satu per satu. Semoga kalian berkenaan untuk mengerti cara penyampaian ku.
Bumerang adalah sebuah senjata, Aku telah menyampaikannya diatas. Cara kerjanya pun sangatlah mudah, kita lempar pada objek yang kita inginkan lalu bumerang itu akan kembali pada kita sebagai pelempar. Dan buruan kita pun sudah ada di genggaman. Jika kita hubungkan bumerang sebagai alat bantu untuk perburuan dengan bumerang dalam kehidupan tidak jauh berbeda. Toh hasilnya sama-sama dinikmati. Namun, dalam hal ini hasilnya itu seperti apa? Apakah sesuai dengan keinginan kita atau malah sebaliknya? 
Aku tau ini adalah jalan hidup kita masing-masing, Aku tau. Bagaimana kalian harus melakukannya dengan cara baik atau pun sebaliknya. Tapi, jangan lah kita mudah terpengaruh dengan banyaknya rangsangan-rangsangan negatif yang muncul baik dari faktor internal maupun eksternal yang ada di lingkungan kita. Seperti terpengaruh akan omongan tetangga yang bersih kukuh untuk menjelek-jelekkan nama kita. Ada saatnya kita diatas dan ada saatnya kita dibawah. Kadang, teori siklus itu penting kawan. Malah bagus untuk menguji kesabaran kita. 

Hmmm... Apalagi di zaman yang serba canggih ini banyak bertebaran jejaring sosial yang mudah untuk di unduh. Dipermudah dan serba simple untuk mendaftar. Lebih mudah untuk melampiaskan berbagai uneg-uneg lewat rangkaian status dan serbuan dari para likers. Tapi, semoga kita dilindungi dan sadar diri dan tau batasan mengenai apa yang harus disampaikan atau tidak disampaikan. Jika tak hati-hati sama saja kau menggali lubang kubur mu sendiri. Sebelum itu, kau akan bergumul pada keegoisan diri yang membara. Menghanyutkan mu pada lembah kenistaan dan kebenciaan yang amat sangat dalam. Dibutuhkan kontrol yang kuat dalam memegang bumerang mu. Kau tak bisa seenaknya melempar, jika kau tak mau bumerang mu di tangkap oleh orang lain. Bisa saja bumerang mu di bawa kabur atau di simpan sebagai alasan untuk menyakiti mu hingga saatnya tiba. Toh tidak ada yang tau selain Tuhan dan kalian sebagai pengendalinya. 

Bumerang mu sebaiknya kau simpan jika tak mau kelihatan. 
Bumerang mu sebaiknya kau simpan jika belum benar menggunakan.
Bumerang mu sebaiknya kau simpan jika kau belum merasa nyaman.
Bumerang mu sebaiknya kau simpan jika sikap mu masih kekanak-kanakan.
 
Semoga tulisan ini bermanfaat dan menginspirasi para pembaca. Tidak ada maksud terselubung dalam membuat tulisan ini. Semuanya real untuk berbagi pengalaman dan tulisan ini buah pikiran saya sendiri. 

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts