Tak Dapat Aku Pecahkan

08:50


Image by Google.com


Agaknya malam ini terlalu panjang untuk dilewatkan. Aku memilih duduk diatas kursi kayu ini sembari menulis sebuah cerita. Cerita yang tak dinyanah bahwa itu sangat mengganggu pikiranku. Lebih kesalnya lagi siang tadi Aku mengalami hal buruk. Seluruh tubuh ku sakit, otot ku kaku dan kram karna mengerjakan beberapa tugas rumah. Padahal pekerjaan itu sudah melekat sejak Aku SD. Entahlah kekebalan tubuh ku mulai berubah. Aku harus sering-sering olah raga, ya minimal sehari selama sepekan, 

Mengenai sesuatu yang Aku anggap sebagai bumerang selama ini yaitu mengenai masa depan. Aku tau dan paham mengenai konsep masa depan dan secara realistis Aku berpendapat bahwa masa depan sangat penting untuk tidak disepelekan. Kenapa Aku berpendapat demikian? Karna ada beberapa orang yang Aku temui dan orang-orang yang Aku kenal menganggap bahwa Aku tak usah terlalu memikirkan masa depan. Toh sudah ada yang mengaturnya. Jelas Aku sangat menolak pendapat seperti itu. Namun, Aku hargai pendapat mereka karna ini negara demokrasi. 

Pertama, mengenai kenapa Aku terlalu memikirkan dan memusingkan mengenai masa depan? Jawabannya simple karna keluarga ku. Aku tidak bermaksud untuk memaksakan kehendak bahwa mereka masuk ke dalam list penting dalam orang yang harus Aku bahagiakan di masa depan. Memang itu wajar, semua orang juga memasukan nama "keluarga" ke dalam list kehidupannya masing-masing. 
Aku tau bagaimana perjuangan mereka selama ini, begitu juga dengan para pembaca sekalian. Memang, jalan hidup kita berbeda namun esensi keluarga kita sama pentingnya. Apalagi menyangkut soal pengorbanan, seperti salah satu kakak perempuan ku, ia membiayai sebagian uang sekolah ku dari SMA hingga kuliah sekarang ini. Walaupun Aku mendapatkan beasiswa dari sekolah ku, tampaknya beban untuk membiayai hidup ku masih dirasakannya. Aku tau, aku memang egois. Terlalu ambisius mengejar impian ku, yang ada di pikiran ku saat itu bahwa "Pendidikan itu poin yang sangat penting dalam hidup mu" Dan Aku tau bahwa banyak diantara miliaran orang diluar sana yang sukses tanpa embel-embel gelar di dalamnya. Hidup ini memang keras. Kita harus memilih bukan? 

Kedua, tekanan hidup yang semakin tinggi membuat frustasi banyak orang. Memenuhi kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. Semua itu membuat ku hilang kendali. Oh Aku lupa, Aku hanya ingin mengingatkan sesuatu bahwa Aku adalah orang yang terencana. Maksud ku, Aku selalu memikirkan rencana-rencana jangka pendek maupun jangka panjang dalam hidupku. Meskipun sebagian orang mengangggap ku aneh, tapi menurut ku itu adalah sesuatu hal yang wajar dan penting buat ku. Kembali lagi mengenai hilang kendali. Saat kita terus memikirkan apa saja yang menjadi kebutuhan kita sementara penghasilan yang kita dapatkan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan tersebut, apa yang harus kita lakukan? Hanya diri kalian sendiri yang tau kemana, dimana, dan apa yang harus kalian lakukan jika mengalami apa yang ku tanyakan tadi. Bahkan upah dari pekerjaan kalian pun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan kalian. Disinilah peran kendali berpengaruh. Kalian tau maksud ku ke arah mana. 
Untuk itu, Aku berpikir dengan matang mengenai rencana-rencana masa depan ku kelak. Aku bukan terlahir dari keluarga ningrat, seharusnya Aku pahami itu sejak awal dan mulai menyisihkan uang jajan ku dari hal-hal yang tidak perlu. Seperti mengurangi porsi makan siang ku. Hmmm, apa Aku terlalu memaksakan? Aku hanya mengikuti siklus kehidupan yang ada. Semua orang juga mengalaminya kan? 

Ketiga, karna Aku bukan dari keluarga ningrat otomatis dipandang jauh berbeda 360 derajat dari mereka keluarga ningrat. Untuk mencairkan suasana keluarga yang suram bertahun-tahun kau harus punya strategi untuk mengubahnya jauh lebih baik. Aku hanya punya satu jawaban "mengubah masa depan mu" Iya, mengubah masa depan mu yang orang-orang pikirkan tentang mu. Orang lain yang selalu menginginkan mu kelak jadi seperti apa, tapi kamu ingin jadi apa. *Jika terlalu memaksa untuk dipikirkan, sebaiknya jangan terlalu dipikikan, ini agak rumit. Hehehe.
Banyak orang mengatakan ini dan itu, dan hal tersebut wajar. Pro kontra pun terjadi di pikiran mereka masing-masing. Aku tau sebenarnya mereka tidak bermaksud begitu, hanya saja mereka terlalu ambisius pada kehidupan seseorang. Katakan saja "iri" jika itu membuat mu puas. Hehehe. Dan Aku ingin membuktikannya pada mereka. Kepada para penggemar setia ku, yang selalu mendukung ku dengan cara yang berbeda. Pujian itu terlalu mainstream bukan? Inilah kehidupan sebenarnya. 

Nampaknya Aku harus mengakhiri cuap-cuap yang Aku anggap penting namun bagi para pembaca banyak yang tak setuju dengan ku. Hehehe. Aku hanya bosan dan tidak tau harus melakukan apa selain membaca komik online. Jadi, inilah pengalaman pribadi ku. Apabila di rasa memojokkan seseorang, Aku tidak bermaksud begitu. Aku hanya ingin berbagi pengalaman mengenai kehidupan seseorang yaitu Aku sendiri. Tulisan ini buah pikiran ku sendiri. Mohon maaf apabila ada kesalahan kata dan kurang berkenaan.

Salam.

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts