Sebagian orang beranggapan bahwa bepergian sendiri merupakan sesuatu yang mengganggu. Justru stereotype yang seperti ini yang mengganggu. Mengapa? Tentunya, banyak alasan yang mendukung mengapa mereka menjudge bepergian sendiri adalah momok yang menakutkan. Bepergian disini dimaksudkan pada kesenangan atau kebutuhan sendiri yang sebenarnya tidak seharusnya dijalankan bersama. Contohnya minta anter ke kantin, toilet, perpus, dan lain sebagainya. Alasannya macam-macam seperti kalo bepergian sendiri itu nggak ada teman ngobrol, nggak punya teman alias dikucilkan (masa SD banget gitu ya hehehe), jomblo, nggak ada teman yang mau diajak pergi (sok sibuk), dan lain sebagainya.

Saya sering bepergian sendiri. Karena menurut saya dengan pergi sendiri dan tidak ditemani oleh teman kita memberikan kesempatan bagi diri sendiri untuk leluasa memperhatikan lingkungan sekitarnya, memberikan ruang bagi diri sendiri untuk lebih mengenal kepribadian tiap orang, memberikan kesempatan bagi diri sendiri untuk belajar berani dan mandiri. Karena menurut saya, banyak orang yang umurnya rata-rata 17 tahun ke atas yang masih seperti itu. Memang tidak ada yang salah, namun jika kita tinjau dan telaah kembali kapan kita memberikan kesempatan pada diri kita untuk tumbuh dan berkembang dalam melihat lingkungan yang ada disekitar kita.

Apalagi jika menyangkut bepergian berwisata alias rekreasi. Menurut saya dengan umur saya yang sekarang, sekitar 20 tahunan. Berwisata dengan membawa banyak orang agak risih sebenarnya. Kalo berwisata menyangkut urusan sekolah sih nggak apa-apa, tapi kalo untuk berlibur sendiri dengan mengajak banyak teman agak sedikit mengganggu. Soalnya, kalo berlibur itu pasti banyak tujuan yang ingin teman-teman kunjungi. Tidak hanya satu tempat, sedangkan saya memikirkan tempat yang ingin saya kunjungi dan waktu tempuhnya (biar hemat waktu), kalo berebut mau pergi kemana kan nggak bakal kelar urusan. Ya, lebih baik saya berlibur sendiri atau setidaknya membawa satu orang teman. Bisa juga tuh backpakeran. Lebih hemat ongkos juga. 

Created by Endah